Makna Dupa Dalam Persembahyangan Hindu di Bali


Seperti kita ketahui dupa merupakan salah satu jenis hio dibakar yang menghasilkan asap serta mengeluarkan bau harum, Wangi dupa bersama nyala apinya merupakan perlambang Dewa Agni yang berfungsi:
1. selaku saksi upacara yang sedang dilakukan
2. selaku pendeta pemimpin upacara
3. perantara suci yang menghubungkan antara pemuja dan yang dipuja (manusia dengan Tuhan)
4. selaku pembasmi berbagai kekotoran serta pengusir roh jahat
Api memiliki peranan yang bernilai dalam upacara-upacara keagamaan Hindu. Setiap upacara akan dimulai dari menyalakan api, baik api yang ada dalam sendiri, maupun api dalam arti biasa. Api tidak hanya dipakai selaku persembahan, namun sifat-sifat yang dimilikinya menjadikan api memiliki peranan penting. Panas api meresap kesegala penjuru baik udara, air, tanah, tumbuh-tumbuhan maupun mahkluk hidup yang lainnya. Begitu pula asapnya bisa terangkat ke angkasa mengeluarkan sinar yang putih berkilauan, ke segala penjuru mata angin.
Sifat-sifat tersebut menyebabkan api dipergunakan sebagai alat perantara antara bumi bersama langit, manusia beserta Tuhan, antara ciptaan Tuhan dan selaku pembawa persembahan. Cahayanya memancar ke segala penjuru mata angin mengakibatkan api dipergunakan untuk menerangi disetiap kegelapan. Nyalanya yang berkobar-kobar sejatinya akan membakar segala hal yang dilemparkan kedalamnya hingga dipercaya menjadi pembasmi penderitaan, malapetaka dan noda. Api dengan sebutan Dewa Agni merupakan Dewa atau sinar suci Tuhan yang selalu dekat, hal ini bisa dilihat nyata oleh manusia hingga api dipercaya menjadi saksi dalam kehidupan. Api yang dinyalakan di rumah tangga hingga disebut Grhapati berarti pimpinan atau raja dalam rumah tangga.
Tertulis dalam Reg Weda serta Sama Weda api mempunyai peranan:
• Api (Agni) merupakan Dewa pengusir Raksasa serta membakar habis semua mala dan dijadikannya suci. (Regweda VII 15 : 10)
• Api merupakan penghantar upacara, penghubung manusia kepada Brahman. (Regweda X, 80 : 4)
• Hanya Agni (api) pimpinan upacara Yajna yang sejati menurut Weda. (Regweda VIII 15 : 2)
Ada tiga bentuk api yang dipergunakan dalam upacara keagamaan Hindu:
1. Dupa, merupakan api dengan nyala serta asap yang kecil tetapi jelas. Tergolong dalam ini merupakan asap maupun sejenisnya. Biasanya dicampur bersama wangi-wangian hingga memberikan aroma yang bisa memberikan ketenangan dalam pikiran.
2. Dipa, merupakan api bersama nyalanya yang memancarkan cahaya atau sinar yang terang benderang. Contohnya api dari lampu, lilin serta sejenisnya. Listrik pun merupakan salah satu Dipa.
3. Obor, merupakan api bersama nyalanya yang besar berkobar-kobar yang termasuk jenis ini merupakan obor dari perapak (daun kelapa tua),tombrog (obor dari bambu) dan sebagainnya.
Berikut mantra dalam mensucikan dupa yang ditujukan kepada Dewa Brahma sebelum dipergunakan baik untuk sembahyang ataupun sebagai sarana upacara yadnya :
Om Am dupa dipàstra ya nama swàha
artinya: Ya, Tuhanku dalam wujud Brahma tajamkanlah nyala dupa hamba ini
sehingga tersucikanlah sudah hamba seperti sinar-Mu.
Oldest